Deep Talk

by - Oktober 21, 2021

  




"Tuhan udah menutup aib kita dengan baik. Eh dibuka pas deep talk."


Ngomong-ngomong soal deep talk, aku pernah baca komen di tiktok, isinya tentang penyesalan orang-orang yang pernah deep talk, komennya kurang lebih kayak gini :

👉 deep talk + malem = bongkar aib.

👉  gak, gak mau lagi gue deep talk, kayak dihipnotis, tau-tau oversharing.

👉 makanya jangan mau kalo diajak ngobrol diatas jam 23.59

👉 niat mau ngurangin beban, pas oversharing malah terbebani

👉 apalagi deep talk yang udah lewat tengah malem, rasanya gak sadar kalo udah oversharing, udah sadar langsung menyesal dan overthinking.

👉 emang gak bisa di-rem dan suka kebablasan kalo deep talk. 


Setelah dipikir-pikir, selama deep talk, bukan cuma mereka aja yang sering oversharing kemudian berujung overthinking, tapi aku juga cuy :') Kadang kalau lagi deep talk tengah malem, diri ini tiba-tiba hilang kendali, apa aja dibongkar pokoknya. Sampai aib sendiripun dibongkar, kalau udah kayak gitu serasa kena hipnotis (omongannya ngelantur plus gak bisa mikir). 😒


Dulu aku sempet mikir, kalo deep talk itu menyenangkan dan relationship yang dibangun akan lebih bermakna & saling memahami. Kenyataannya, aku yang masih labil seringnya salah memilih partner deep talk, alih-alih deep talk, yang ada malah saling adu nasib, kadang bongkar aib, bukannya menambah kulitas sebuah relationship, eh malah ngebuat partner deep talk kita jadi hilang respect. 


Ngomong-ngomong soal tipe ideal partner deep talk, kalo menurutku ya, bukan cuma "oh aku nyaman ngomong sama dia, ni orang enak nih diajak fafifu wasweswos se-frekuensi lagi. Tapi lebih dari itu dan tak semudah itu." Honestly, saat ini aku belum bisa mendefinisikan secara jelas tipe ideal partner deep talk itu yang seperti apa, tapi mungkin secara sederhananya aku cuma bisa mengatakan partner deep talk yang baik yaitu dia yang mau nerima kita apa adanya dan mau sabar memahami kita.  



Semakin dewasa menurutku deep talk makin sulit untuk dilakukan. Apalagi seseorang yang punya Trust Issue sepertiku. Trust Issue membuat diriku gak bisa sepenuhnya percaya begitu saja pada orang lain. Lagipula setiap manusia itu pasti berubah. Seseorang yang dulu paling nyaman diajak deep talk belum tentu sekarang ia akan menerima dan respect dengan oversharingmu. Orang yang kamu pikir paling memahamimu, mungkin suatu saat ia bukan lagi orang yang seperti itu. 



You May Also Like

0 komentar